Motivasi
bagi produsen untuk melakukan kegiatan ekonomi (dalam hal ini untuk
menghasilkan suatu barang atau jasa) adalah memperoleh keuntungan, yang
merupakan kepentingan perusahaán individual/pribadi (self interest).
Lebih lengkap lagi, yang menjadi kepentingan pribadi tersebut adalah
keinginan memperoleh keuntungan (profit) yang sebesar-besarnya dari
sumber-sumber ekonomi yang sudah tertentu yang di alokasikan dalam
kegiatan produksi.
Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (maksimum) merupakan asumsi dalam menganalisis perilaku produsen (individual maximization). Sekalipun paradigma untuk memperoleh keuntungan yang maksimum sudah bergeser pada paradikma penetrasi pasar, atau yang berorientasi pada pasar, paradigma optimimalisasi secara teoritik di pertahankan karena akan memberikan dasar secara logis dalam analisis ekonomi. Di samping itu, dalam persaingan sempurna terdapat begitu banyak penjual/produsen prinsip optimalisasi penggunaan sumber ekonomi merupakan hal yang masih dipertahankan (ingat bahwa produsen secara individu tidak dapat mempengaruhi harga).
Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (maksimum) merupakan asumsi dalam menganalisis perilaku produsen (individual maximization). Sekalipun paradigma untuk memperoleh keuntungan yang maksimum sudah bergeser pada paradikma penetrasi pasar, atau yang berorientasi pada pasar, paradigma optimimalisasi secara teoritik di pertahankan karena akan memberikan dasar secara logis dalam analisis ekonomi. Di samping itu, dalam persaingan sempurna terdapat begitu banyak penjual/produsen prinsip optimalisasi penggunaan sumber ekonomi merupakan hal yang masih dipertahankan (ingat bahwa produsen secara individu tidak dapat mempengaruhi harga).
Harga merupakan petunjuk yang sangat
berguna dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang jumlahnya
tertentu sehingga dapat di perkirakan apakah biaya produksi rata-rata
masih memberikan keuntungan, baik keuntungan ekonomi (supernormal
profit) atau keuntungan yang normal. Untuk memperoleh keuntungan yang
maksimum, produsen bekerja dalam kondisi dimana MR=MC (penerima
marginal = biaya marginal). Syarat keuntungan jangka pendek, dimana
produsen masih mengenal biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC).
Gambar 1 Keuntungan Maksimum Bagi Produsen
1. AR = Penerima Rata-Rata = Permintaan (D) = Penerimaan Marginal (MR).
2. MR = MC pada titik B, dari B di tarik garis vertikal ke bawah memotong AC di titik E, AC = Q1E, tinggi harga Q₁ B = OP = keuntungan rata-rata.
3. TR = O Q₁ x Q₁B= luas segi empat OQ₁,BP.TC= OQ. ₁xOC=luas segiempat=OQ₁OC.
4. Keuntungan total =TR-TC= luas segiempat CEBP.
Pada Gambar keuntungan
maksimum bagi produsen, kurva permintaan horizontal , seperti
diutarakan pada bab dimuka bahwa kurva permintaan yang dihadapi produsen
individual dalam persaingan sempurna adalah horizontal (PB). Kurva
permintaan juga sebagai AR(penerimaan rata rata/unit).
Dengan demikian,
P=D=AR=MR.
Pada titik B, MR= MC. Kalau dari
titik B dibuat garis turun kebawah, maka akan memotong sumbu datar pada
titik Q1. Pada EQ menunjukan biaya rata-rata (AC), dan BQ1 menunjukkan
tingginya harga dan juga tingginya MR. Keuntungan menurut definisi adalah
selisih antara TR dan TC.
Dalam Hal ini TR=0Q₁x0P=luas segi empat BECP
TC=0Q₁ x EQ₁=luas segi empat ECOQ₁
Keuntungan =luas segi empat ECPB
Keuntungan ini merupakan ekonomi (supernoimal profit), yaitu keuntungan yang di peroleh karena AC.
1. Analisis Profit Maksimum
Tingkat
produksi yang memberikan keuntungan maksimum dapat disidik dengan
pendekatan diferensial. Karena baiak penerimaan total (Revenue, R) maupun biaya (Cost, C) sama-sama merupakan fungsi dari jumlah keluaran yang dihasilkan/terjual (Quantity, Q), maka di sini dapat dibentuk suatu fungsi baru yaitu fungsi keuntungan (π). Ada dua syarat agar diperoleh suatu keuntungan maksimum (maximum profit):
π’ = 0
π’’ <>
dimana
π = R – C
Soal
Diketahui: R = – 2Q2 + 1000Q
C = Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000
Ditanyakan:
Berapa tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum?
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan maksimum?
Berapa besarnya penerimaan pada saat perusahaan mencapai keuntungan maksimum?
Berapa harga jual per unit pada saat perusahaan mencapai keuntungan maksimum?
Berapa besarnya keuntungan maksimum tersebut?
Penyelesaian:
a. π = R – C = (– 2Q2 + 1000Q) – (Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000)
π = – Q3 + 57Q2 – 315Q – 2000
π’ = – 3Q2 + 114Q – 315
Agar keuntungan maksimum:
Syarat 1. π’ = 0
π’ = – 3Q2 + 114Q – 315 = 0
Maka didapat Q1 = 3 dan Q2 = 35 (dengan rumus abc maupun dengan pemfaktoran)
Syarat 2. π’’ <>
Q1 = 3, π’’ = – 6Q + 114 = – 6.3 + 114 = 96
Q2 = 35, π’’ = – 6Q + 114 = – 6.35 + 114 = – 96 v
Karena syarat ke 2 untuk Q = 35 hasilnya < q =" 35">
b. Biaya yang menghasilkan keuntungan maksimum:
C = Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000
C = 353 – 59.(352)+ 1315.(35) + 2000
C = 18.625
c. Besarnya pendapatan:
R = – 2Q2 + 1000Q
R = – 2.(352)+ 1000.(35)
R = 32.550
d. Harga jual per unit:
R = P.Q, maka P = R/Q
P = 32550/35 = 930/unit
e. Adapun besarnya keuntungan maksimum tersebut adalah:
π = - (35)3 + 57 (35)2 – 315 (35) – 2000 = 13.925
atau:
π = R – C
π = 32.550 – 18.625 = 13.925
Daftar Pustaka:
1. Dumairy. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. 1999. Yogyakarta.
2. Dowling Edward. Matematika untuk Ekonomi. 1995. Jakarta.3. Prof.DR.Soeharno, TS.,SU, Teori Mikro Ekonomi.2007. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger MGT FE UD Kampus B dan Materi Yang Ada di Blogger ini. WASSALAM !